Jumat, 22 April 2011

ANTI DITOLAK

"Aku suka kamu.. mau gak kamu jadi pacarku?", atau lebih parah lagi, "Bolehkah aku jadi pacarmu?"

Saya yakin, pertama kali Anda mengetahui konsep menembak adalah ketika Anda masih SMP atau SMA. Dengan kata lain, budaya menembak adalah sebuah trend di kalangan anak-anak ABG yang tidak tahu bagaimana caranya memulai sebuah hubungan romansa yang sesungguhnya.

Anak-anak ABG yang tidak mengerti cara menjalin hubungan romansa dengan wanita yang disukainya. Karena itu mereka bertanya dan meminta ijin, agar mereka mendapat sebuah konfirmasi bahwa sang wanita pun menyukai mereka dan bersedia menjalin hubungan romansa yang lebih spesial.

Meminta validasi dari sang wanita. Meminta pengakuan.

Bila Anda saat ini masih duduk di bangku sekolah dan memakai seragam SMP/SMA, maka silakan saja Anda lakukan hal ini. Silakan saja menembak. Karena hanya itu metode yang Anda ketahui. Karena toh, Anda juga belum berpengalaman.

Tapi bila Anda adalah seorang pria dewasa yang menginginkan wanita dewasa untuk menjalin sebuah hubungan romansa yang dewasa pula, maka menembak jelas bukan cara yang tepat.

Ada dua alasan utama mengapa menembak itu sebuah KESALAHAN BESAR. Bahkan, di Hitman System, kita menyebutnya sebagai sebuah 'dosa'.

(1) Ketika Anda menembak, maka Anda sedang menyerahkan seluruh kebahagiaan diri dan nasib kehidupan romansa Anda dalam tangan sang wanita. Bila sang wanita berbaik hati, maka dia akan menerima Anda dan Anda akan bahagia. Bila tidak, maka dia akan menolak Anda dan membuat Anda menderita.

Ini membuat Anda berada pada posisi yang lemah dan kurang menguntungkan. Anda menaruh kebahagiaan Anda dalam kendali tangan sang wanita. Berarti Anda yang lebih membutuhkannya. Ini jelas bukan sebuah hubungan yang mutualisme dan seimbang.

Contohnya, seperti sebuah transaksi bisnis, di mana pihak pertama menyerahkan segala keputusan transaksi pada pihak kedua. Tidak ada negosiasi, tidak ada tawar menawar harga, tidak ada hubungan yang SALING membutuhkan. Pihak kedua jelas akan mengambil keputusan yang paling menguntungkannya.

(2) Ketika Anda menembak, Anda menaruh sebuah tanggung jawab yang besar pada pundak sang wanita. Anda memaksanya untuk mengambil keputusan yang penting bagi hidupnya. Ketika ditembak, wanita menjadi ragu dan dilema. Banyak hal yang harus dia pertimbangkan. Bila dia menerima Anda, tapi ternyata nanti hubungan tersebut tidak berjalan baik maka berarti itu adalah kesalahannya.

Dengan kata lain, Anda lepas tanggung jawab. Anda memberikan sebuah beban pada sang wanita, sebuah beban yang seharusnya menjadi tanggung jawab Anda sebagai seorang pria.

Dan jelas, tidak ada orang yang ingin disalahkan. Karena itu, wanita cenderung menolak. Itu adalah pilihan yang lebih mudah baginya! Bagi Anda yang suka menonton acara Katakan Cinta yang populer beberapa tahun yang lalu, berapa banyak pria yang ditolak? Lebih dari 90%!


Kebanyakan pria tidak mengetahui bahwa ada banyak cara lain untuk memulai dan menjalin sebuah hubungan spesial dengan wanita TANPA HARUS MENEMBAK!

Cara yang lebih dewasa, elegan, dan romantis. Cara yang tidak membuat wanita jadi terbeban dan bingung, tapi justru menunjukkan tanggung jawab dan kepemimpinan sebagai seorang pria sejati.

Dari puluhan email pertanyaan yang masuk setiap harinya ke inbox Hitman System, ada banyak sekali pria yang bercerita dan bertanya soal penolakan pada saat menembak.

Mereka bilang, "Awalnya sudah lumayan bagus, dia mau di ajak jalan, sering telponan, dll. Tapi setelah saya nembak, dia langsung berubah 180 derajat. Tidak mau lagi di ajak keluar dan sering tidak mengangkat telpon saya.."

Sobat, Anda ditolak karena Anda menembak! Bila Anda tidak menembak, maka Anda tidak akan ditolak, bukan?

Ini sebuah pernyataan yang sangat logis.

Tidak paham? Ya sudah, coba saja klik disini untuk lebih jelasnya,

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More